Pentingnya Pembatasan dan Pengawasan Penggunaan Gadget untuk Anak
A
A
A
JAKARTA - Paparan gadget terhadap anak usia dini nampaknya kini semakin banyak ditemui. Begitu banyak anak-anak balita yang sudah paham bagaimana mengoperasikan handphone, tablet, laptop, dan yang lainnya.
Namun pernah terpikir kah bahwa hal ini dapat menghambat pertumbuhan anak ketika mereka dewasa nanti? Sebagai dokter anak, dr. Reni Wigati, Sp.A(K) berbagi pengetahuan mengenai pada usia berapa dan berapa lama idealnya anak bermain dengan gadget mereka.
“Jadi di bawah dua tahun kita 0 jam, sampai lima tahun kita boleh kasih 1 jam, kemudian di atas itu sampai 2 jam saja cukup. Karena kalau tidak sama sekali sampai besar itu rasanya tidak mungkin, karena memang hidup kita sudah ditunjang dengan banyak sekali teknologi,” ujar dia kepada Sindonews beberapa waktu lalu.
Menurut Reni, anak berusia hingga 2 tahun tidak disarankan sama sekali untuk bermain dengan gadget atau pun perlengkapan elektronik dengan layar sentuh. “Karena itu pasif sekali, kemudian interasksi sosialnya tidak ada, dan memang sekarang ini banyak pasien yang datang dengan keluhan keterlambatan perkembangan karena anak terpapar gadget terlalu dini dan terlalu lama,” tutur dia.
Reni juga menambahkan bahwa sangat dibutuhkan peran orang tua yang tak hanya menemani anak bermain gadget namun juga menscreening program apa saja yang bisa mereka akses. Selain itu, penting pula untuk menumbuhkan kepercayaan antara orang tua dan anak, sehingga orang tua bisa memantau aktivitas anak melalui gadget atau media sosial.
“Selain itu programnya juga harus mendukung dan di-screening oleh orang tua, yang sesuai dengan umur balita seperti apa. Social media juga dipantau. Yang paling utama bangun kepercayaan antara orang tua dengan anak, sehingga orang tua turut membantu mengamankan interaksi sosial anaknya di dunia maya,” papar dia.
Namun pernah terpikir kah bahwa hal ini dapat menghambat pertumbuhan anak ketika mereka dewasa nanti? Sebagai dokter anak, dr. Reni Wigati, Sp.A(K) berbagi pengetahuan mengenai pada usia berapa dan berapa lama idealnya anak bermain dengan gadget mereka.
“Jadi di bawah dua tahun kita 0 jam, sampai lima tahun kita boleh kasih 1 jam, kemudian di atas itu sampai 2 jam saja cukup. Karena kalau tidak sama sekali sampai besar itu rasanya tidak mungkin, karena memang hidup kita sudah ditunjang dengan banyak sekali teknologi,” ujar dia kepada Sindonews beberapa waktu lalu.
Menurut Reni, anak berusia hingga 2 tahun tidak disarankan sama sekali untuk bermain dengan gadget atau pun perlengkapan elektronik dengan layar sentuh. “Karena itu pasif sekali, kemudian interasksi sosialnya tidak ada, dan memang sekarang ini banyak pasien yang datang dengan keluhan keterlambatan perkembangan karena anak terpapar gadget terlalu dini dan terlalu lama,” tutur dia.
Reni juga menambahkan bahwa sangat dibutuhkan peran orang tua yang tak hanya menemani anak bermain gadget namun juga menscreening program apa saja yang bisa mereka akses. Selain itu, penting pula untuk menumbuhkan kepercayaan antara orang tua dan anak, sehingga orang tua bisa memantau aktivitas anak melalui gadget atau media sosial.
“Selain itu programnya juga harus mendukung dan di-screening oleh orang tua, yang sesuai dengan umur balita seperti apa. Social media juga dipantau. Yang paling utama bangun kepercayaan antara orang tua dengan anak, sehingga orang tua turut membantu mengamankan interaksi sosial anaknya di dunia maya,” papar dia.
(alv)